Langkat, SB
Terindikasi keluar dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ( TNGL) dan masuk ke pekampungan warga, tim gabungan yang terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Wilayah V Bahorok, bersama BBKSDA Sumut, Koramil Bahorok, Kepala Desa Bahorok, Kepala Dusun, Mitra WCS, YSHL, KMPA Batu Katak, Voulenteer SUMECO dan LSC, mendatangi Enclave Sapo Padang yang berada di Kecamatan Bahorok, kemarin Senin (10/1/2022).
Kehadiran tim gabungan tersebut karena sebelumnya tersiar kabar tentang adanya kehadiran satwa Gajah di Enclave Sapo Padang, Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.
Terkait adanya kehadiran satwa Gajah tersebut, Kasi TNGL Wilayah V Bahorok, Palber Turnip membenarkannya.
“Kemarin kami bersama tim gabungan yang terdiri dari BBTNGL, BBKSDA Sumut, Koramil Bahorok, Kepala Desa Bahorok, Kepala Dusun, Mitra WCS, YSHL, KMPA Batu Katak, Voulenteer SUMECO dan LSC mendatangi lokasi yang dikabarkan adanya kehadiran satwa Gajah,” ungkap Palber Turnip saat dikonfirmasi awak media Selasa(11/1/2022).
“Dengan personil sebanyak 18 orang, tim gabungan yang menuju lokasi juga membawa peralatan seperti senjata api, mercon dan jenduman, ” sambungnya.
“Adapun misi utama kami adalah memeriksa kebenaran informasi tersebut sekaligus melakukan penghalauan satwa gajah agar masuk kembali kedalam hutan,” urai Palber Turnip lebih lanjut.
Sementara itu, setelah menyusuri areal yang dilaporkan warga, tim gabungan menemukan sejumlah tanda yang menunjukkan keberadaan satwa gajah di areal perkampungan warga.
“Setibanya tim gabungan di TKP, kami menemukan adanya jejak dan bekas kegiatan Gajah yang diyakini terdiri dari 2 ekor, satu ekor induk betina dan satu lagi anakan. Sebab dari pemeriksaan di TKP, ditemukan adanya jejak, bekas makan, kotoran Gajah yang sebagian ada yang sudah berumur sekitar 2 sampai 3 Minggu,” bebernya.
“Yang terbaru sekitar seminggu yang lalu. Dari kondisi tersebut, kami yakini bahwa kedua ekor Gajah tersebut sudah berada di TKP pada radius 5 KM beberapa minggu ini,” tegas Palber Turnip.
Agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, tim gabungan pun akhirnya melakukan beberapa antisipasi, diantaranya melakukan peledakan mercon, jenduman dan senjata api di lokasi jejak terbaru itu.
“Dilokasi jejak terbaru Gajah yang bisa kami jangkau kemarin, kami melakukan beberapa langkah langkah diantaranya melakukan peledakan mercon, jenduman dan senjata api. Kami juga menyerahkan mercon dan jenduman kepada warga melalui Kepala Dusun setempat untuk menghalau satwa tersebut,” beber Palber Turnip.
Karena jejak Gajah yang terbaru ditemukan sekitar seminggu yang lalu, lanjut Palber Turnip, maka pihaknya meyakini jika Gajah tersebut sudah jauh dari sapo Padang, sehingga warga sudah bisa bekerja seperti semula di lokasi yang dimaksud. (Dea)